Sabtu, 25 Agustus 2012

Langkah-Langkah Penggalian Gagasan


Persiapan
  • Pastikan data survey dusun sendiri berupa potensi dan masalah yang tertuang dalam form
  • Lakukan Kesepakatan bentuk legenda untuk potensi-potensi yang diperkirakan banyak / ada di wilayah dusun / desa.
  • Lakukan kesepakatan pengangkaan untuk pengelompokkan masalah, contoh : Masalah pendidikan angka 1, kesehatan angka 2, dst.
  • Lembar sketsa dusun  (dalam bentuk guntingan kertas plano), didalamnya sketsa / peta tersebut sudah termuat Potensi umum, potensi khusus dalam bentuk legenda dan Masalah dalam bentuk angka hasil pelaksanaan Transek atau survey dusun sendiri.
  • Form P1 dan M1 yang dibuat dalam bentuk besar (di kertas plano) yang memuat  potensi dan masalah hasil transek atau survey dusun sendiri.
  • Kesepakatan di desa tentang draft indicator / criteria miskin dan sangat miskin
  • Pastikan Form RTM  dan teknik fasilitasi RTM sudah dikuasai oleh Tim fasilitasi penggalian gagasan.
  • Peralatan alat tulis (spidol, kertas plano, kertas warna warni)
  • Jadwal  dan undangan pelaksanaan pertemuan dusun
Pelaksanaan
  • Setting ruangan pertemuan dusun  dengan formulasi tapal kuda (U) dan  tidak menggunakan meja
  • Fasilitator menyampaikan agenda pertemuan dusun yaitu
    • Merumuskan data Rumah tangga Miskin
    • Menggali Potensi dan permasalahan dusun
    • Merumuskan gagasan dusun
  • Fasilitator (Tim penggalian gagasan desa / KPMD)  memfasilitasi masyarakat untuk merumuskan  data Rumah Tangga Miskin (Lihat panduan pelaksanaan RTM)
  • Setelah pendataan Rumah Tangga Miskin dilaksanakan, minta partisipasi peserta pertemuan untuk membuat peta dusun dengan langkah sbb
    • Gelar atau bentangkan sketsa dusun yang sudah dipersiapkan dilantai atau dapat ditempelkan didinding atau papan tulis besar
    • Minta peserta duduk melingkar atau berdiri mengelilingi sketsa dusun yang sudah di gelar atau ditempel
    • Fasilitator menjelaskan  proses pelaksanaan pembuatan peta dusun ini
Identifikasi Potensi Umum
    • Minta masyarakat untuk mengidentifikasi potensi umum yang dimiliki desa. Potensi umum adalah sumberdaya material yang dimanfaatkan secara bersama oleh masyarakat dusun seperti ; jalan, jembatan,sumber air, selokan,  rumah ibadah, sungai, laut, pasar, sekolah, bukit, gunung, hutan, kantor, perkuburan, posyandu, Puskesmas dll
    • Setelah mengidentifikasi potensi umum dusun,  fasilitator menjelaskan  symbol yang akan digunakan untuk setiap potensi umum (Simbol tersebut ditulis pada kertas khusus dan ditempel pada sisi sebelah kiri bawah peta dusun
    • Ajak peserta pertemuan dusun untuk menuliskan semua  potensi umum yang sudah diidentifikasi  pada sketsa dusun yang di persiapkan. Penulisan identifikasi hendaknya dimulai dari lokasi yang paling dikenal oleh peserta pertemuan
Identifikasi Potensi Khusus
    • Minta masyarakat untuk mengidentifikasi potensi khusus  yang dimiliki desa. Potensi khusus adalah semua sumberdaya  material, dan  non material  yang dimiliki secara pribadi oleh masyarakat.  Sumberdaya material (rumah, sawah, kebun, ladang, empang, peralatan usaha, hewan ternak dll). Sumberdaya non material adalah; (jenis pendidikan, Pekerjaan, Kepercayaan, jenis keterampilan, kesenian dan budaya)
    • Setelah mengidentifikasi potensi khusus  dusun,  fasilitator menjelaskan  symbol yang akan digunakan untuk setiap potensi khusus (Simbol tersebut ditulis pada kertas khusus dan ditempel pada sisi sebelah kiri bawah peta dusun
    • Ajak peserta pertemuan dusun untuk menuliskan semua  potensi khusus yang sudah diidentifikasi  pada sketsa dusun yang di persiapkan. Penulisan identifikasi hendaknya dimulai dari lokasi yang paling dikenal oleh peserta pertemuan
    • Setelah menuliskan potensi khusus, fasilitasi masyarakat untuk menempelkan symbol  seluruh Kepala Keluarga  miskin dan Kepala Keluarga  sangat sangat miskin yang terdapat di dusun. Proses menempelkan orang miskin ini menggunakan data RTM yang sudah digali sebelum melakukan penggalian potensim masalah dan gagasan dusun.
Catatan : Hasil identifikasi potensi umum dan potensi khusus disamping dituliskan dip eta dalam bentuk legenda, juga saat bersamaan langsung tuliskan / pindahkan di form P1 yang dikelompokkan sesuai dengan bidangnya. Contoh : Potensi tanaman padi, maka dituliskan di form P1 (form potensi yang sudah dibuat dalam bentuk besar menggunakan kertas plano) di kolom bidang mengenai Bidang pertanian, dst.

Identifikasi masalah dusun
    • Masalah adalah segala sesuatu yang dianggap merugikan atau tidak menyenangkan oleh masyarakat.
    • Minta masyarakat untuk mengidentifikasi semua masalah yang pernah dan sedang dialami
    • Identikasi masalah dusun ini cukup dengan menggunakan symbol angka untuk satu jenis masalah (misal  masalah pendidikan diberi symbol angka 1, masalah kesehatan diberi symbol 2. Jika setiap bidang, ada Bergama masalah, maka peangkaan bisa di urai lagi, contoh : penulisan angka 2.1. untuk menggambarkan masalah kesehatan mengenai gizi buruk, 2.2. masalah kesehatan mengenai sanitasi, dst.)
    • Ajak peserta pertemuan dusun untuk menuliskan semua masalah yang sudah diidentifikasi pada sketsa dusun yang di persiapkan. Penulisan identifikasi hendaknya dimulai dari lokasi yang paling dikenal oleh peserta pertemuan (ingat, masalah bukan hanya terjadi disuatu tempat, untuk itu setelah peserta menuliskan symbol angka masalah disatu tempat, tanyakan kembali kepada peserta apakah masalah tersebut hanya terjadi ditempat itu saja, mungkin ditempat lain juga terjadi?. Jika masalah yang sama juga terjadi ditempat lain, maka tempat lain tersebut juga dituliskan symbol yang sama).

Catatan : Seperti halnya hasil identifikasi potensi umum dan potensi khusus, demikian juga halnya Masalah. Disamping dituliskan  dipeta dalam bentuk angka, juga saat bersamaan langsung tuliskan / pindahkan di form M1 yang dikelompokkan sesuai dengan bidangnya. Contoh : Masalah Gizi buruk, maka dituliskan di form M1 (form masalah yang sudah dibuat dalam bentuk besar menggunakan kertas plano) di kolom bidang mengenai Bidang kesehatan, dst.

Merumuskan Gagasan Dusun
    • Setelah semua potensi umum, potensi khusus dan masalah sudah di tuliskan di sketsa dusun dan di form (plano), ajak peserta untuk mengamati dan menganalisis   potensi umum dan potensi khusus tersebut dengan menggunakan pertanyaan kunci
  • Apa saja gagasan yang mungkin kita rumuskan berdasarkan potensi umum dan potensi khusus dan masalah  yang kita miliki?,  (Fasilitator kemudian membacakan satu persatu potensi yang sudah ditulis di sketsa dusun, dan minta masayakat menyampaikan gagasannya untuk setiap potensi  dan masalah (baik potensi umum maupun potensi khusus dan masalah)
  • Setiap potensi (umum/khusus) tidak harus ada gagasan, tetapi dalam kondisi tertentu satu potensi bisa muncul beberapa gagasan
  • Setiap gagasan yang disampaikan peserta, fasilitator mencatat gagasan tersebut di kertas plano (form P1) tersendiri

A. Penggalian gagasan dari potensi umum dan potensi khusus
  • Fasilitator memfasilitasi satu persatu potensi umum untuk dirumuskan menjadi berbagai gagasan. Misalnya potensi sungai. Tanyakan kepada peserta, gagasan apa saja yang dapat kita hasilkan dari suatu sungai. Kemungkinan gagasan yang muncul akan banyak seperti. Menggali pasir untuk pendapatan desa, membuat keramba ikan, membuat jembatan gantung, menanam pohon bambu menghindari erosi, membuat irigasi, dsb.
  • Fasilitator hendaknya semaksimal mungkin menggali  setiap potensi yang dianggap potensial akan menimbulkan sejumlah gagasan.
  • Munculnya gagasan yang banyak dari suatu potensi sangat ditentukan kemampuan dari fasilitator dalam menggali, dan terus selalu bertanya agar muncul banyak gagasan  yang diusulkan masyakat
  • Semakin banyak gagasan yang dapat dirumuskan masyarakat dari satu potensi maka semakin baik hasil penggalian gagasannnya
B.  Penggalian Gagasan dari Masalah dusun
  • Fasilitator memfasilitasi satu persatu masalah untuk dirumuskan menjadi berbagai gagasan. Misalnya penyakit demam berdarah. Bahas bersama apa akar dari adanya masalah ini. Akar masalah ini bisa saja tidak hanya satu melainkan juga lebih dari satu. Tanyakan kepada peserta, gagasan apa saja yang dapat kita hasilkan untuk menyelesaikan masalah itu dengan jalan menyelesaikan akar masalah tersebut. Kemungkinan gagasan yang muncul akan banyak seperti. Mengumpulkan botol dan kaleng yang tidak terpakai untuk dikubur dalam tanah, membersihkan tempat air minimal sekali seminggu, melakukan semprotan nyamuk demam berdarah, memberi obat abate ketempat-tempat penampungan air, mendatangkan penyuluh kesehatan. Dsb
  • Fasilitator hendanyak semaksimal mungkin menggali  setiap masalah yang dianggap potensial akan menimbulkan sejumlah gagasan.
  • Munculnya gagasan yang banyak dari suatu masalah sangat ditentukan kemampuan dari fasilitator dalam menggali, dan terus selalu bertanya agar muncul banyak gagasan  yang diusulkan masyakat
  • Semakin banyak gagasan yang dapat dirumuskan masyarakat dari satu masalah maka semakin baik hasil penggalian gagasannnya.
  • Setiap gagasan yang muncul dituliskan di plano (form M1)
Hasil penggalian gagasan baik dari hasil mengoptimalkan potensi maupun mencarikan solusi masalah atau akar masalah dipindahkan ke form 2. Rekap gagasan dusun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar